Sabtu, 19 November 2011

RS Indonesia di Gaza

Setelah berjibaku selama 2,5 tahun, akhirnya pada tanggal 14 Mei 2011, proses pembangunan RS Indonesia (RSI) yang terletak di Bayt Lahiya Gaza Utara pun dimulai. Pelaksanaan pembangunan RS ini dilakukan oleh First Company, salah satu kontraktor papan atas di jalur Gaza. First Company adalah kontraktor yang ditetapkan sebagai pemenang tender oleh Tim Divisi Konstruksi MER-C setelah melalui pemilihan yg ketat.

Bukan hal yg mudah memang utk melakukan pembangunan di Jalur Gaza sebuah wilayah yg terblokade, salah satunya adalah izin yg sulit. Pasca penandatanganan MOU Pembangunan RSI dengan MOH (Ministry of Health) Gaza, pada tgl 23 Januari 2009, Tim MER-C baru bisa masuk kembali ke Gaza sekitar 1,5 tahun setelah itu, tepatnya setelah Insiden Mavi Marmara. Insiden ini membuat perbatasan menjadi agak longgar dan Tim MER-C kembali bisa menginjakkan kaki di wilayah Gaza untuk bisa melanjutkan komitmen program pembangunan RSI.

Menurut Ketua Divisi Konstruksi MER-C, Ir.Faried Thalib yg saat ini masih berada di perbatasan Rafah menunggu izin utk masuk ke Gaza, total biaya pembangunan RSI di luar pembelian peralatan mencapai 30 milyar. Donasi yg terkumpul dari masyarakat hingga saat ini berjumlah 15 Milyar.

Dukungan dalam bentuk dana dpt disalurkan melalui BSM (Bank Syariah Mandiri), atas nama Medical Emergency Rescue Commitee, No.Rek. 009.0121.773

Tidak ada komentar: